Langsung ke konten utama

gara-gara angkot

jadi orang itu seharusnya
bisa memahami orang lain




teman-teman, nama saya durronn anak paling metal di SMA FUTTUHIYYAH. saya mau bercerita hari ini mengenai isi diary saya sehari...sebenarnya saya juga enggak enak untuk menceritakannya,, nanti kalo saya banyak cerita maka rahasia angker saya diketaui banyak orang.
makanya, didalam diary ini banyak hal yang di sensor, karena memang tidak layak untuk anak dibawah umur. dalam diary ini menceritakan pertama kali menginjak di bumi FUTTUHIYYAH. sebenarnya ini diary sedikit rahasia yang nggak seharusnya dimasukkan media, tapi karena ada dorongan yang sangat kuat dari temen saya "PUAN SANG ROMAN
dan juga para penggemar makanya saya memberanikan diri untuk mempostingnya...
kisah diary ini saya buka ketika saya baru masuk SMA FUTTUHIYYAH. Pagi menjelang siang itu memang sangat ramai sekali, banyak sekali orang mondar-mandir kesana kemari tak jelas jluntrungnya, ada yang mondar-mandir nyari kelas baru, ada kakak-kakak kelas yang pada ngegodain murid-murid baru, ada yang dandan cari perhatian, ada yang ngumpul-ngumpul dipojokan entah apa yang dilakukan, yang jelas ada-ada saja yang di lakukan.
waktu itu saya juga kebingungan harus mengurus ini dan itu,banyak sekali dah.
dan menurut saya hari itu banyak orang yang bingung.waktu itu saya bingung apa yang harus aku lakukan, saya pertama kali menginjak bumi futtuhiyyah langsung ke SMA FUTTUHIYYAH itu, saya ngedaftar di antakkan oleh seorang yang entah hingga kini saya pun tak tau namanya, yang jelas sudah berterima kasih sama seseorang tuh....


Hari pertama saya masuk kelas sangatlah membosankan, terdiam seorang diri di meja pojok belakang,di bangku deretan belakang juga ada seorang cewek yang mungkin nasibnya seperti saya, 
kemudian saya memperhatikan dengan seksama sambil ngupil, Eh,,ternyata dia juga memperhatikan saya, saya pun memberanikan diri menghampirinya dan meneggur,
"Hai..!"
"Eh,,Hai juga!"
"Boleh saya duduk di bangku kosong ini???"
"Iya.." ( Dia menjawab dengan cueknya )
dan akhirnya pun saya beranikan diri kenalan,
"aku Ronie,, kamu sapa?" ( sambil menyodorkan tangan kanan untuk bersalaman)
" aku bla...bla...bla....!" ( namanya di samarkan menjadi tukiyem....kwkwkkwkw)
nggak berapa lama kita banyak cerita mulai dari mana tinggalnya, tukeran no hapenya,,,
ternyata hari itu memang menyenangkan anak-anaknya baik-baik, sopan dan perhatian,, aku pikir hari itu hari yang membosankan dalam sejarah hidupku,ternyata tidak..




SINGKAT CERITA


hari telah berlalu, bulan pun berlalu tapi saya belum menemukan sahabat yang pas buat gila-gilaan,tapi saya sudah banyak kenal teman.
beberapa bulan selanjutnya ada murid pindahan dari jakarta namanya PUAN dan AKOY. mereka pun memperkenalkan diri mereka di depan kelas, sebenarnya pertama ngelihat murid baru itu agak gedek ngelihatnya, yang namanya puan lagunya tengil banget dah, kalo si akoy menurut saya sih kalem-kalem aja,,
setelah berkenalan di depan mereka di persilahkan wali kelas untuk mencari bangku kosong, mereka berdua pun duduk tepat di belakang saya yang memang tanpa penghuni, sebelum mereka yang menghuni sih ada yaitu debu-debu bekas sepatu...! dan akhirnya di gantikan oleh mereka.
waktu itu sih saya ogah kenalan sama mereka,, bodo amat dah.
haripun berlalu dan saya pun enggak tau kapan tepatnya bisa kenal sama mereka berdua,
saya mulai akrab dengan mereka berdua
di dalam diary ini saya mulai menulikan keakraban antara aku, puan dan akoy. 
sangking akrabnya aku sering nginep di pondokannya, bahkan sangking seringnya saya nginep di pondokan,seperti pondokan sendiri,, numpang mandi,numpangtidur,numpang BAB,numpang apa aja deh, Dan kemana-mana saya, puan dan akoy selalu bareng-bareng, baik suka maupun duka.


Eh, iya. Disini saya mau bercerita tentang pengalaman saya waktu naik angkot kemaren siang.
Begini ceritanya, waktu itu saya dan puan berencana pergi ke Plamongan indah,
waktu itu sepertinya kita berdua ngeblank, kita ngobrol diperjalanan sepertinya gak nyambung, saya ngomongnya makan puan ngejawabnya laut, puan bertanya wanita saya ngejawabnya toko bangunan, pokoknya gak nyambung deh (otak kacau).
kita di angkot diem sejenak sambil mikir gak jelas,
dan pada akhirnya ketika sudah mau sampai di plamongan, 
saya bertanya sama puan,
"An...loe bawa duit??"
"Bayarin dulu donk, gw gak ada duit nih!"
"puan pun bingung dengan mata melotot"
"gw juga gak bawa,,"
beeeuuuhh.....angkotpun berhenti di tepi jempatan
kita berdua pun panik karena gak ada yang bawa duit
kita saling menyalahkan deh akhirnya,,,seru banget,,


untung saja otak saya waktu itu encer,langsung ke inget kartu kredit di dompet saya.untun saya membawa kartu kredit yang kalo nggak salah saldonya tinggal 60.000 doang, dan yang lebih menyenangkannya lagi ATM deket, gw tinggal lari deh pergi ke ATM puan sama tukang angkot, sepertinya mereka adu fisik deh, karena sama-sama emosinya,, 
sopir angkot nungguin sambil berantem sama puan...
setelah saya ambil uang tuh saya langsung lari seperti kuda binal menuju sopir angkot tu,, sopir itupun mlotot menatap saya dengan sadisnya!!!!"
loh memang itu salah saya, gak usah melotot bang saya minta maaf"
sopir itu bergegas mengambil uang yang ada di tangan saya,
sambil berucap
"Nek rak nduwe duwet ra sah numpak"
" jak geger po?" (dengan logat jawa nya)
"sial nih sopir batin gw"
"masih mending gw bayar, biasanya gw tinggal kabur"
setelah beberapa lama cek-cok sama sopir, akhirnya kita berdua melanjutkan perjalanan di perumahan Plamongan, entah apa tujuan kita yang sebenarnya,
tapi dalam perjalanan akhirnya terpikirkan juga...
tujuan kita yaitu WARNET...!!!


waduh hari itu memang hari yang sangat indah dan juga gokil deh






yah teman-teman ceritanya dipending sampai disini dulu ya???
gw capek nulisnya. tunggu aja kisa selanjutnya dari kita-kita...
ok...piss

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me