Langsung ke konten utama

Inilah Unek-unek Bunda Iffet

Bunda Iffet menunjukkan buku berjudul Rock N Roll Mom yang ditulis oleh Darmawan S bersama Bunda Iffet, di Studio Potlot, Jakarta, Jumat (3/12/2010). Buku ini berisikan tentang pengalaman Bunda Iffet dalam membebaskan dan mengusahakan kesembuhan personel Slank dari jeratan narkoba.


JAKARTA, KOMPAS.com — Beruntunglah para personel grup rock Slank yang digawangi Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), Ivanka (bas), dan Bimbim (drum) memiliki dewi penyelamat yang menjelma sebagai Bunda Iffet yang membantu untuk lepas dari ketergantungan narkoba.
Dalam buku memoar yang bertajuk Rock N Roll Mom, kisah Bunda dimulai menjadi manajer Slank. "Bunda selalu ngikutin Slank dari sejak berdiri, tapi yang benar-benar ikut itu tahun 1996 karena waktu itu kondisi Kaka, Bimbim, dan Ivan sudah sangat parah sekali. Ini antara hidup dan mati," cerita Bunda dalam jumpa pers launching buku Rock N Roll Mom, di Gang Potlot III, Jakarta Selatan, Jumat (3/12/2010).
Melihat kondisi para awak Slank sedemikian rupa menghawatirkan, perempuan pemilik nama lengkap Iffet Veceha Siddharta itu memutuskan terjun langsung mengurus Slank. "Akhirnya Bunda masuk ke manajemen Slank karena semua manajer lari, apalagi waktu itu Slank pas baru bubar (Pay, Indra, dan Bongki dikeluarkan akibat narkoba)," cerita Bunda lagi.
Keterlibatan Bunda untuk menyembuhkan para personel Slank sebenarnya sudah dimulai pada 1994. "Jadi tahun 1994 kami tur di 30 kota dan berhenti di Lubuk Linggau, sementara Kaka dan Bimbim sudah tidak berdaya lagi karena kehabisan obatnya (drugs). Dari situ kita harus ke Bandung naik bus, tapi Kaka dan Bimbim sudah tidak berdaya lagi, wawancara saja sudah sambil tiduran, sisanya bergantung pada Abdee dan Ridho," kenang Bunda.
"Saya nekat, Kaka sama Bimbim saya titipkan untuk dibawa ke Bengkulu karena enggak ada pesawat di Lubuk Linggau. Tapi begitu mereka berdua ketemu-ketemu lagi di Bandung, eh udahsegar," ujar Bunda.
Selama proses penyembuhan itu, perempuan kelahiran Jakarta, 12 Agustus 1937, itu selalu mengedepankan cara-cara halus. "Bunda sih cuek, orangnya enggak punya high temper, semuadikerjain tenang saja. Jadi cara nyembuhin-nya itu biasanya kami setelah show sengaja keluar jalan-jalan, sementara Kaka dan Bimbim di kamar karena punya sesuatu (pakaw alias pakaiputau)," ulas Bunda.
Benar saja, dengan cara yang halus tanpa ada paksaan, secara pelan tapi pasti Kaka mulai menyadari jika ia bersama Bimbim dan Ivan harus lepas dari ketergantungan obat-obatan. "Akhirnya Kaka bilang, kok mereka bisa sih jalan-jalan, dari situ mulai ada gebrakan (untuk sembuh)," ujar Bunda.
Selama proses penyembuhan itu, Bunda tak menampik jika para personel Slank cukup alot untuk diobati. "Susah sih nyembuhin orang kena narkoba, kita teriak mereka semakin teriak. Tapi kalau patah semangat sih enggak, tapi kalau nangis sih ada. Kalau saya patah semangat, kapan mereka bisa sembuh," tekan Bunda.
Tak sekadar menolong Slank untuk keluar dari lubang hitam semata, Bunda juga ikut berpartisipasi memulihkan nama baik Slank. "Waktu itu mulai mencari fans lagi ke SMA-SMA, mencari fans kembali, kita selalu bikin akustik-an setiap sore. Ternyata di situ banyak yang masih suka sama Slank," jelasnya.
Nah, dari kisah perjalanan Bunda bersama Slank itu pula akhirnya perempuan yang juga dianggap sebagai ibu dari jutaan Slanker (penggemar Slank) itu mendapatkan julukan "Rock 'n Roll Mom".
"Akhirnya, waktu pertama kali Slank beli mobil boks, saya tanya ke Bimbim, kita kasih tulisan apa nih di mobil boks ini? Tanpa pikir panjang, kata Bimbim, 'Rock 'n Roll Mom' aja," jelas Bunda.
Singkat cerita, berkait dengan diluncurkannya buku terbitan Mizan yang melibatkan dua editor ternama, Darmawan S dan Laura itu, Bunda berharap unek-unek yang dituangkan ke dalam tulisan sekitar 300 halaman tersebut bisa membawa manfaat.
"Perasaan pengin mengeluarkan apa yang saya dapati dalam menyembuhkan anak-anak ini, itu kurang puas kalau cuma wawancara di TV karena sebentar durasinya. Saya akan puas kalau bukunya terbaca, berarti pengalaman saya bisa dibaca," tutup perempuan bersahaja ini. (FAN)

sumber: kompas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me