Langsung ke konten utama

Katakan Apa Yang Kau Cintai

”Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)...” (Q.S.Al-Anfaal:63)
Mengungkapkan cinta? ... buat sebagian orang, mungkin itu hal ini kurang biasa dan berat utk mengatakannya.
Padahal kita sebagai saudara seimandianjurkan oleh Rasulullah saw utk mengungkapkan rasa cinta kita kepada saudara kita.
 Dahsyatnya ungkapan cinta bisa lebih dasyat dari sesuatu apapun, jangankan ke gurun atau ke kutub, luasnya laut siapa takut. Kayuhan tangan pecinta berlayarkan secarik hatiyang telah menyatu, yakin menggapai cinta-Nya hingga diujung waktu... (wah puitis juga ya :))

 Cinta... selalu mengharu-biru perasaan manusia.
Cinta kadang tersaji dalam hidangan alunan nada melankolik, namun cinta juga bagaikan mutiara yang dapat menjanjikan keamanan, ketentraman dan kedamaian. D
asyat nian! Karena itu, Syaikh Yusuf Al-Qardhawiy pun pernah menganalogikan cinta ibarat quwwah maghnathisiyyah (kekuatan gaya grafitasi), apabila kekuatan gaya grafitasi dapat menahan bumi dan bintang-bintang dari saling bertumbukan, maka cintalah yang menjadi kekuatan penahan dari terjadinya benturan antar manusia yang menyebabkanterjadinya kehancuran.
Menunjukkan cinta kita kepada yang dicintai, sangatlahdianjurkan dalam Islam. Dalam suatu riwayat, Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan cinta secara zahir. Suatu ketika Abdullah bin Sarjas radhiyallahu'anhu berkata kepada beliau, "Aku mencintai Abu Dzar." Tanya Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam, "Apa sudah kau kabarkan kepadanya?" "Belum," lalu Rasulullah Sallallaahu Alayhi Wasallam memerintahkanagar ia memberitahukan kecintaannya itu kepada Abu Dzar. "Wahai Abu Dzar, aku mencintaimu karena Allah Subhanahu wa Ta'ala," ucap Abdullah. "Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintaimu, yang engkau cintaiaku karena-Nya," balas Abu Dzar. Rasulullah SallallaahuAlayhi Wasallam lalu bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberi pahala bagi siapa yang mengatakan perkataan itu." Subhanallah... begitu besar imbalan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada seseorang yang selalu menunjukkan cinta kepada saudaranya.
Apalagi dengan membiasakan mendoakan saudaranya dari jauh, mengucapkan salam, berjabat tangan bila berjumpa, saling memberi hadiah, menziarahi bahkan dengan hanya seulas senyum termanis yang dimilikinya. Kalo begitu... sah-sah aja dong, mengatakan "Aku cinta padamu duhai ukhti," kepada akhwat atau sebaliknya, 'Akhi, aku mencintaimu," (waduh..gawat juga kalau gini..).
Tapi menurut Ustadz Bukhori Yusuf Lc sah-sah saja, yang jadi persoalan adalah; bisakah hati ini tulus menyatakan cinta itu hanya semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta'ala ? Apalagi bagi seorang ikhwan...karena seluruh sisi wanita adalah daya tarik bagi laki-laki...., karena itu dalam pandangansyar'i hal ini dapat menjadi suatu problema, dan belumpernah ditemukan dalam khazanah Salafus Shalih radhiallahuanhum. Amannya sih memang tdk perlu dinyatakan...kecuali kalo sudah suami istri, nah kalau ini hukumnya wajib...(he..8x..)

Cinta sejati emang hanyalah pantas ditunjukkan pada Sang Pemilik Cinta, hinggalah jiwa-jiwa ini bersinar dengan cahaya iman yang mengaliri denyut nadi dan butiran darah untuk mematuhi gerak titah-Nya. Merekalah yang dengan cinta-Nya akan memancarkan nuruhum yas'a baina aidihim wa bi aimanihim (cahaya yang memancar di depan dan kanan mereka) hingga tercipta keindahan akhlak adzilatin 'alal mukminina a'izatin 'alal kafirin (lemah lembut kepada orang mu'min dan bersikap keras terhadap orang kafir). Yaa akhi wa ukhti fillah, Tunjukkan selalu cintamu pada saudaramu, berikan senyum terindah, jabat erat tangannya, peluk dengan penuh cinta bagaikan cintanya seorang ibunda kepada ananda serta katakan, "Inniy uhibbuka fillahi ta'ala, akumencintaimu karena Allah Subhanahu wa Ta'ala," dan balas cinta saudaramu dengan senyum bahagia, jabatan tangan yang tak kalah erat, raih pelukannya seraya mengatakan, "Uhibbukal ladzi ahbabtani lahuu, aku mencintaimu sebagaimana engkau mencintaiku karena-Nya." Kepada saudaraku semua; "Inniy uhibbuka fillahi ta'ala” saudaraku... Kepada my abi dan my ummi; ”I’m very love u so much…” …dan kepada Allah S.W.T, ” Kepada-Mu Ya Rabb…segenap dan seluruh cintaku berawal dan bermuara...”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me