Langsung ke konten utama

Silahkan gak suka sama saya, tapi jangan tak suka dengan perbedaan OPINI | 07 January 2013 | 20:34


Saya itu kadang-kadang kesal sendiri jika ada FP di FB yang bersifat rasist, menjelek-jelekan satu dengan yang lainnya, membuat postingan yang sifatnya mengungkit kekurangan orang, baik fisik maupun sikis yang tak ayal membuat para komen mania tertawa terbahak-bahak.
Hahaha…kwkwkwkw…xixixix…. Dan tertawa model lainnya.
Hanya bisa mengelus dada jika ada admin yang sifatnya menjatuhkan nama seseorang, saya suka kesal sendiri sama admin yang bersifat kurang baik. Bukan saya sok alim atau sok pinter juga sok perhatian tapi saya gondok sama sikap admin yang sok sempurna, sok hebat, sok segalanya dan sok jagoan itu.
Memang dunia maya itu bebas, bebas ngapian aja, tapi jangan seenaknya saja. Di sini kan di Indonesia yang menjunjung norma-norma, menghargai perbedaan dan saling menghormati. Tapi apa nyatanya? Membuat postingan yang rasist yang saling memaki anatara komen satu dengan yang lainnya.
Tadi sore, saya melihat satu FP dengan postingan yang sifatnya Rasist, dimana disitu menunggah sebuah foto yang memiliki rambut seperti mie. Maaf.
Dan di situ pula banyak komen mania yang tertawa sampai jungkir balik, salto dan sebagainya. Hanya saya yang kurang sependapat dengan itu postingan hingga saya komen sesuka hati saya,memaki-maki si admin. Dan ada yang membales komen saya ”woi durronn ronnie, sibuk sendiri,serius amat, lu udah tua ya makanya serius.” begitulah kurang lebih balesannya, saya lupa pastinya.
Untung batrai HP saya habis tadi, kalo tidak ya melanjutkan komen.
Silahkan kalian tak sependapat dengan saya, silahkan pula jika tak suka dengan saya, tapi JANGAN TAK MENYUKAI SEBUAH PERBEDAAN!!! Isi dikepalamu berbeda dengan isi kepalaku, isi dihatimu tak sama dengan hatiku. Saya sangat menghargai dengan adanya perbedaan, karena beda itu indah.
Saya juga tak bisa mengikutimu (dalam hal buruk) begitu pula denganmu.
Saya berharap para pembaca lebih arif dalam menyikapi sebuah perbedaan,bukan malah menjadikan bahan cemoohan dan tertawaan.
Indonesia tempatnya saling menghormati, menyayangi dan sopan santun. NO RASIST!!!
Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Piss…piss….piss……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me