Hening bening
Oleh: Durronn Ronnie Ok| 24 June
2013 | 23:55 WIB
Ketika aku beranjak tidur mataku sulit bekerja sama, dan aku pun hanya membolak-balikan badan. Ini bukan tentang kerisauan, bukan pula kegamangan tentang masa yang akan datang.
Tiba-tiba saja aku terfikirkan nikmat yangdiberikan Tuhan, hingga ku sulit untuk diam, pikiranku kesana kemari merangkai kejadian demi kejadian. Dan ini sangat luar biasa.
Aku tidur bisa dengan posisi apa saja yang aku inginkan. Tengkurap, miring dan terlentang. Aku pun terfikirkan orang-orang di Rumah Sakit sana yang tidurnya hanya itu-itu saja, tak sebebas orang yang sehat.
Aku tidur kali ini hanya menggunakan kaos tipis karena cuaca sangat panas. Dan memang tanpa pendingin ruangan. Lalu akupun terfikir dengan orang-orang diluar sana. Para musyafir, para pengais rejeki, para penjelajah dan terfikirkan orang-orang yang tak memiliki tempat tinggal. Yang tidurnya dikolong-kolong jembatan, diemperen toko, di pinggir jalan. Jika malam mereka pasti sangat kedinginan apalagi jika turun hujan, mereka pasti sangat resah dan susah. Dan jika panas tiba mereka akan kepanasan.
PONOROGO 2000
Dahulu aku pernah terjebak dalam situasiseperti ini. Waktu itu aku pergi ke Kota Reog Ponorogo untuk mencari sesuatu bersama seorang temanku. Singkat cerita, kami kehabisan Bus karena sudah malam,yang jelas masih jarang bus dan uang kami sangat mepet, gak bisa buat istirahat di hotel atau penginapan. Mau gak mau kami harus tidur di emperan toko di sekitar pasar.
Kami disitu tidur bersama orang-orang tua, ada wanita ada pula pria-pria tua. Aku gak tau mereka itu memang gak memiliki rumah atau memang suka tidur disitu. Mereka tidur dengan beralaskan kardus dan berslimutkan karung dan berbantal gombalan yang sudah berapa dekade gak di cuci. Untung saja ada orang yang berbaik hati meminjamkan sebuah kardus buat alas kami. Wow… Ini sangat luar biasa. Aku dan temanku tidur bersama mereka diemperan toko. Dan itu jumlahnya tidak hanya satu dua akan tetapi banyak. Dan itu pengalaman pertamaku tidur sama mereka yang tidurnya yang menurutku gak nyaman.
Aku dan temanku pun tak bisa tidur dengan nyenyak, segrombolan nyamuk-nyamuk lapar mengrkroyok kami, mereka menyerang bertubi-tubi dan berhenti ketika pagi yang kami mulai pergi.
KAYU ARO DESAKU 2013
Aku terfikirkan monyet di hutan sana. Allah memang Maha Segala Maha. Makhluk diluar sana diberikan pelindung berupa bulu, kulit yang tebal, senjata yang berupa gigi, cakar, dan bahkan bisa.
Monyet tidur diatas pohon dan jika hujan tiba, apakah mereka kedinginan? Apakah kalo tidurnya kenyenyakan hingga hilang kendali dan akhirnya jatuh. Kalo jatuh lalutulangnya terkilir atau patah tulang bagaimana? Apa mereka memiliki dokter untuk menyembuhkan itu? Atau mereka memiliki tukang urut atau dukun patah tulang.
Allah menciptakan makhluk berbeda-beda. Mempunyai tugas berbeda pula.
Yang membedakan manusia dengan binatang adalah akalnya dan bentuknya. Sedemikian sempurnanya manusia masih raja ada yang seperti binatang,bahkan lebih kejam dari binatang.
Jika dicerna makin jauh, bagaimana tidaksempurna Manusia itu?
Manusia bisa bersosialisasi dengan makluk lainya (yang halus dan juga kasar). Tapi saya heran dengan manusia yang memiliki akal terlihat seperti tak berakal. Banyak sekali kejadian-kejadian disekitar yang diluar pikirian yang sadar.
Mulai dari, bapak menghamili putri kandungnya, anak membunuh orang tuanya, dan sifat-sifat buruk lainnya.
Seekor pejantan kudanil menghamili anaknya bahkan emaknya itu wajar, anakelang membunuh lalu memakan saudaranya itu juga wajar. Sebab mereka tak memiliki akal dan pikiran. Tapi kalau manusia berbuat itu (keburukan;red) bukankah sudah tak berakal dan kurang ajar?
Kembali ke topik. Jadi, dari itu semua kita itu harus pandai bersyukur dengan semua pemberianNYA. Jika kita pandai, udah deh. Semelarat-mlaratnya kita. Kita akan merasa senang dan tenang. Tapi bukan tanpa usaha dan do’a juga. Untuk meraih kebahagian dan kesuksesan itu ya harus berusaha (ikhtiar), bekerja (memeras keringat), dan berdo’a. Biar semua selaras dengan apa yang menjadi cita-cita dan harapan.
Kalo ngendikane Mbah Slamet Jenggot perlu Senamfals. Biar semangat kenalin dahulu namamu.
“Keinginan adalah sebuah penderitaan.” yupp…jika kita memiliki keinginan ya harus menderita dahulu. Gak ada yang ujug-ujug, semua butuh proses.
“yang pandai bersyukur akan makmur.yang pandai ngeluh akan tumbuh, tumbuh penyakit hati.”
semua sudah di gariskan oleh Sang Pencipta, jalani perintahNYA dan jauhi laranganNYA. Dan jangan lupa bersholawat.
LOVE IN PEACE OUT BY DURRONNEZIANA
Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa. Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia
Komentar