Langsung ke konten utama

Aliran Behaviorisme

Kaum behavioristik pada dasarnya menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang perilakunaya dikontrol oleh faktor-faktor yang datangnay dari luar. Lingkungan adalah penentu tunggal dari perilaku manusia .dengan demikian kepribadaian atau perilaku indifidu dapat dikembalikan semata-mata kepada hubungan antara indifidu dengan lingkungannya , hubungan itu diatur oleh hokum-hukum belajar, seperti teori pembiasaan (conditioning) dan peniruan.
Manusia tidak dating kedunia ini dengan membawa cirri-ciri yang pada dasarnya baik atau buruk, tetapi netral. Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan kepribadaian individu semata-mata tergantung kepada lingkungannnya. Perilaku adalah hasil perkembangan individu dan sumber dari hasil ini tidak lain adalah lingkungan.
Pandangan behavioristik sering menuai kritik sebagai pandangan yang merendahkan derajat manusia ( dehumanistik ) karena pandangan ini mengingkari adanya ciri-ciri yang sangat penting pada manusia dan tidak ada pada binatang, seperti kemampaun memilih menerapakan tujuan dan mencipta. Dalam menanggapi kritikkan ini Skinner (1976) mengatakan bahwa dalam kemamupan-kemampuan itu sebenarnya terwujud sebagai perilaku yang perkembangannya tidak berbeda dari perilaku-perilaku lainnya. Justru perilaku inilah yang adapat didekati dan dianalisis secara ilmiah, dan memang karena pendekatan behavioristik adalah pendekatan ilmiah.
Semua ciri yang dimiliki oleh manusia harus dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah. Dibandingkan dengan bintang barang kali manusia adalah binatang yang unik,diantaranya karena memiliki moralitas. Moral itupun terwujud dalam perilaku manusia sebagai hasil belajar akibat dari pengaruh lingkungan.
Dalam konteks pembelajaran, atau pendidikan secara umum, pada dasarnay behaviorisme memandangnya sebagai pola hubungan stimulus – respons. Menurut Thorndike, mengemukakan belajar merupakan kegiatan “mencoba dan salah” ( trial and error ) beerdasarkan penelitiannta Thorndike mengemukakan tiga hokum, yaitu: ( a ) hukum kesiapan ( law of reaines ), yaitu keadaan yang berkaitan dengan kesenangan atau ketidaksenangan dalam belajar. ( b ) hokum latihan ( law of exercise ), yang berkenaan dengan proses hubungan antara stimulus dan respons yang berkaitan yang diperoleh beserta didik melalui praktek; ( c ) hokum pengaruh (law of effect), berkaitan dengan penguatan atau pemutusan hubungan antara stimulus dan respons melali tindakan.
Teori ini secara khusus mengatakan bahwa jika seseorang dihadapakan pada suatu kebutuhan untuk merespons stimulus. Maka ia akan mencoba dengan pola respons tertentu. Jika responnya ternyata tepat maka ia akan mengulangi lagi respons tersebut seandainya stimulus yang bersamaan muncul. Namun jika respons itu tidak tepat maka ia tidak akan mengulangi lagi responnya jika stimulus yang bersamaan itu muncul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me