Langsung ke konten utama

Slank Usung 33 Lagu di Konser Ultah

Kapanlagi.com - Dalam konser akbar untuk ulang tahun yang ke 27 tahun nanti. Slank tak hanya menggelar secara istimewa konsernya, namun juga setlist lagu yang akan dipersiapkan menghibur untuk Slankers. Kaka dan Bimbim mengatakan bahwa mereka akan membawakan 33 lagu yang menurut mereka ini sangat lah banyak dibandingkan dengan konser atau ultah sebelumnya.
"Di ultah kali ini lagunya banyak banget, 33 lagu. Biasanya nggak sebanyak ini. Di ultah yang dulu pun nggak sampai sebanyak ini," papar Kaka yang diimbuhi Bimbim, "Pokoknya ultah itu jor-joran untuk Slankers. Kita maen 33 lagu."
Dalam menyiapkan konser ini para personel Slank mengaku seakan tidak di buru waktu.mereka menikmati proses acara ini hingga terwujud. Bahkan mereka baru menggelar latihan setelah sepulang dari preskon ini.
"Menikmati banget, konsepnya nggak diuber waktu aja. Baru mau latihan sepulang dari sini," papar Bimbim di preskon Konser 27 tahun Slank Anniversary, di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (8/12).
Konser yang digelar di Pantai Carnival Ancol pada tanggal 11 Desember ini menurutKaka akan menjadi reuni serta pelepas rindu Slank dan Slankers di penjuru Indonesia terlebih acara ini seakan menjadi tradisi tiap tahunnya bagi para Slankers.
"Perayaan kali ini sebagai konser pelepas rindu aja. Karena banyak fans dari luar kota untuk ngelihat show kita, jadi ini sebagai melepas rintangan ke Slankers, apalagi fans dari daerah," pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me