Langsung ke konten utama

Kekuatan Ilmu Oleh: Abidin Noor | 06 August 2012 | 09:12 WIB kompasioner

Apa itu ilmu? Menurut buku Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ilmu adalah pengetahuaan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistim menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Ada sebuah ungkapan carilah ilmu sampai ke negeri Cina. Artinya belajarlah untuk mendapatkan ilmu sekalipun jauh di seberang lautan. Ilmu merupakan sarana untuk meraih kesuksesan sebagaimana yang diungkapkan oleh imam AL Ghazali bahwa Barang siapa menghendaki dunia wajib baginya berilmu, barang siapa menghendaki akhirat wajib baginya berilmu, dan barang siapa menhendaki keduanya wajib baginya berilmu. Tanpa ilmu mustahil orang dapat meraih kesuksesan, oleh sebab itu ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an adalah Iqra yang artinya baca. Dengan membaca kita memperoleh ilmu. Kalau ingin berbisnis baca buku-buku yang membahas bisnis. Sekalipun Anda ingin berbisnis dengan berjualan bakso, Anda harus memahami betul bagaimana cara membuat bakso yang enak, termasuk bagaimana cara mempromosikan dagangan agar dikenal pembeli. Dengan ilmu manusia dapat menginjakkan kakinya dan berjalan di bulan, dengan ilmu manusia bisa mengarungi lautan samudera, dengan ilmu manusia dapat membangun gedung-gedung pencakar langit, dengan ilmu manusia dapat membuat almunium dan material lainnya menjadi pesawat terbang, dengan ilmu manusia dapat menguasai dunia. Pengertian baca di sini tidak terbatas pada apa yang tersurat saja tetapi jauh lebih dalam lagi, yaitu yang tersirat, maksudnya baca lingkungan alam sekitarkita, dan amati rahasia di alam sekitar kita. Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh kita bahwa proses terciptanya pesawat terbang, terinspirasi oleh cara burung terbang. Di era teknologi informasi yang berkembang pesat pada saat ini, berbagai macam jenis ilmu bertebaran di sekitar kita. Dengan bermodalkan sebuah laptop, Anda sudah dapat berselancar menjelajahi alam maya untuk memperoleh ilmu yang tidak ada batasnya. Apabila Anda secara teratur membaca buku, tentunya buku-buku yang sesuai dengan minat baca Anda. Buatlah target, berapa banyak buku yang dapat Anda baca dalam satu hari, satu minggu atau bahkan satu bulan. Misalkan saja Anda dapat mentargetkan membaca satu buah buku dalam satu minggu. Dalam satu bulan Anda sudah dapat menyelesaikannya sebanyak empat buahbuku. Dalam satu tahun Anda sudah dapat membaca buku sebanyak 48 buah buku. Apabila Anda membacanya berulang-ulang dan membaca mejadi suatu kebiasaan, maka Anda akan menjadi pakar untuk bidang pengetahuan yang Anda baca tersebut. Wawasan dan pemahaman Andapun juga akan bertambah luas. Sebagai contoh salah seorang penjual Koran dengan tingkat pendidikan SekolahMenengah Umum dapat menjawab satu demi satu pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh pembawa acara dalamsalah satu Quiz di TV, sehingga ia berhasil memecahkan rekor membawa hadiah terbesar, saat itu, yaitu sebesar Rp. 500 juta. Pada akhir acara diungkapkannya bahwa salah satu kunci yang menunjang keberhasilannya adalahkarena kebiasaannya membaca koran yang dijajakannya setiap hari. “Tuntutlah ilmu sejak dalam buaian sampai keliang lahat.” Hadist Untuk memperoleh ilmu itu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara bisa dilakukan secara otodidak dengan membiasakan diri membaca. Seperti Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i pada usia 2 tahun 4 bulan Husein sudah menghafal juz 30 (Juz ‘Amma) secara otodidak atau Gregory Smith, pada usia 2 tahun juga sudah mampu membaca, masuk kuliah pada usia 10 tahun dan kandidat Ph.D Matematika di Universitas Virginia, USA. Ilmu juga dapat diperoleh melalui pendidikan formal seperti perguruan tinggi atau lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti kursus-kursus, atau pelatihan-pelatihan. Belajar dari pengalaman keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan orang lain yang banyak ditulis dalam buku-buku ataupun yang ditayangkan di media TV atau internet. Menuntut ilmu itu juga tidak mengenal batas waktu dan usia, sebagaimana yangdinyatakan dalam sebuah hadist, yaitu tuntulah ilmu mulai sejak dalam buaian sampai keliang lahat. Fakta menunjukkanbahwa banyak orang yang berhasil meraih prestasi yang menakjubkan diusia muda seperti sebagai berikut: 1. Sayyid Mohammad Hussein Tabātabā’i pada usia 7 tahun meraih gelar Doktor Honoris Causa dalam bidangScience of The Retention of The Holy Quran. (1998) pada Hijaz College Islamic University Husein di Inggris. 2. Kim Ung-Yong, kelahiran Korea dapat menguasai 4 bahasa pada usia 4 tahun dan meraih gelar Ph.D Fisika di Colorado State University di usia 15 tahun. 3. Nelson Tansu, kelahiran Medan 20 oktober 1977, finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika meraih gelar Master danDoktor (Ph.D) di usia 26 tahun , peraih termuda di USA dibidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (EMAP) di Wisconsin University. 4. Gregory Smith, Lahir pada tahun 1990, termasuk anak jenius yang mampu membaca pada usia 2 tahun. Ia masuk kuliah pada usia 10 tahun, kandidat Ph.D Matematika di Universitas Virginia, USA. Greg biasa dipanggil, sering berdialog dengan banyak tokoh besar dunia sepertiBill Clinton, Mikhail Gorbachev, dll. Ia juga pernah memberikan pidato di depan anggota PBB. Kesimpulan: Ilmu adalah sarana untuk meraih sebuahkesuksesan. Untuk memperoleh ilmu itu bisa dilakukan secara otodidak atau pendidikan formal di perguruan tinggi atau lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti kursus-kursus, atau pelatihan-pelatihan. Menuntut ilmu tidak mengenal batas waktu dan usia, mulai sejak dalam buaian sampai keliang lahat,agar selalu mengikuti perkembangan zaman. Orang yang berilmu menempatkan dirinya pada posisi atau kedudukan yang terhormat dan mulia (tinggi).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Karya Affandi

Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa.  Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia

Budidaya Ternak Itik Petelur |

  A.  LATAR BELAKANG    Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam  ( bahasa jawa )  nenek moyangnnya berasal dari amerika utara merupakan itik liar.(anas mascha)atau mild malard. terus menerus di jinakkan oleh manusia hingga jadilah itik dan di pelihara sekarang yang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di  I ndonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal,itik mojosari,itik bali,itik cu 2000-ina.  Itik yang akan  saya  pelihara atau budidayakan adalah  jeni itik yang dibudidayakan  secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan yang akan memberi keuntungan diantara itik tidak lagi di gembalakan di sawah untuk mencari makan sendiri.  pakan dan minum di sediakan di dalam kandang air untuk berenang itik di sediakan sehingga itik hanya memanfaatkan energi untuk memproduksi telur. Telur menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang gampang terjangkau oleh masyarakat

Biografi Sunan Kalijaga

Joko Said dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya. Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang. Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Joko Said untuk me